Hadapi Persaingan Pasar Kerja, Menaker Ajak Mahasiswa Bangun Karakter Pekerja Keras

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengajak mahasiswa untuk membangun karakter pekerja keras selama menjalani masa perkuliahan. 

Hal ini dibutuhkan agar nantinya saat memasuki dunia kerja, para mahasiswa sebagai pencari kerja akan dihadapkan dengan iklim kompetisi pasar kerja yang sangat ketat. Sehingga, diharapkan para mahasiswa bisa membangun karakter sejak dini.  

"Kita harus menjadi generasi yang tangguh menghadapi tantangan dan unggul menghadapi persaingan, termasuk persaingan memasuki pasar kerja," kata Menaker Hanif saat menyampaikan sambutan pada acara Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran (Unpad) kemarin.

Kata Hanif, untuk mencapai kesuksesan, bakat hanya berkontribusi sebesar 1 persen, sisanya kerja keras. Oleh karena itu, selama menjadi mahasiswa harus berusaha membiasakan bersikap keras (disiplin) kepada diri sendiri supaya menjadi pribadi yang tangguh dan unggul. 

"Kerja keras akan menentukan siapa diri kita. Bukan latar belakang atau dari mana kita berasal," kata Hanif. 

Dikatakan Hanif, dengan bekerja keras kita akan tampil menjadi pribadi yang konpetitif dan terampil. "Kerja keras adalah jalan bagi masa depan kita," ujar Hanif. 

"Harus meningkatkan kualitas diri diatas standar. Pastinya juga dengan proses diatas standar. Misalnya jika teman anda belajar 4 jam, maka Anda harus belajar 6 jam," ungkap Menaker Hanif. 

Hanif menambahkan, semangat memperbaiki kualitas diri yang lebih baik menjadi hal yang sangat penting. "Karakter menjadi salah satu kunci andalan saat menghadapi persaingan," kata Hanif. 

Ada tiga hal yang ditekankan Hanif untuk mahasiswa, yaitu perkuat karakter, tingkatkan kompetensi, dan tingkatkan kreativitas. Selain itu, mahasiswa juga harus berorganisasi untuk membangun jaringan. 

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Dekan FISIP Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, SIP., SSi., MT., MSi. 

"Mahasiswa tidak cukup hanya belajar, tapi juga harus mengikuti kegiatan non kurikuler lainnya dan berorganisasi," ungkap Widya. 

Untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing, FISIP Unpad sudah membangun strategi tersendiri. 

"Kita merancang kurikulum pendidikan transformatif, salah satunya dengan program fast track," kata Widya. 

Pada tahun ajaran 2017/2018, FISIP Unpad menerima 990 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa program doktor, magister, sarjana, dan sarjana terapan. 

Hadir juga pada acara tersebut Rektor Unpad Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., beserta jajarannya. (p/ab)